Eksis Mendesain Kebaya

Selasa, 21 April 2015 - 10:30 WIB
Eksis Mendesain Kebaya
Eksis Mendesain Kebaya
A A A
KEBAYA, sebuah busana nasional yang mencirikan sisi elegan dan eksotik wanita Indonesia. Berkat eksistensi kreativitas para desainer Indonesia, pemakaian kebaya kini banyak tampil dalam sisi modern, namun tetap mempertahankan pakemnya.

Berikut, desainer yang terkenal akan eksistensi merancang kebaya, siapa saja? Berbicara tentang eksistensi desain kebaya, maka yang pertama akan diingat khalayak adalah sosok Anne Avantie. Selama lebih dari 25 tahun dirinya berkarya dan dikenal sebagai perancang kebaya, rancangan Anne bahkan telah digubah banyak orang di pasarpasar dan dicontoh oleh para penjahit.

Dua presentasi mode terakhirnya bertajuk “Merenda Kasih” dan “Pasar Klewer Riwayatmoe Kini” merupakan pergulatan penuh jiwa Anne terhadap kebaya yang tampil lewat setiap gubahan warna, detail, tema, dan inovasinya sebagai desainer. Tak hanya lewat modifikasi, penggunaan kain batik yang variatif, dan pemilihan siluet.

Anne juga mengikuti arah mode kekinian seperti yang dipertunjukkan pada fashion show di Indonesia Fashion Week (IFW ) 2015 lalu. Di sini dia membawa potongan jubah cape dengan padanan kebaya, batik, dan pengaplikasian potongan kain yang mengekor panjang ke belakang. Sisi kreatif Anne juga tumbuh saat mengambil inspirasi dari kejadian kebakaran Pasar Klewer di Solo.

Potongan kain perca batik sisa kebakaran justru dijadikan aplikasi menarik tampilan kebaya. Kemudian almarhum Ramli yang merupakan desainer dengan kecintaannya akan budaya Indonesia, juga terkenal kerap mendesain kebaya. Hingga rancangan Ramli yang cantik dan kaya detail tetap jadi inspirasi bagi desainer lain meskipun kini dia telah tiada. Salah satu desainer yang mengagumi karyanya adalah Anne Avantie.

Dalam ajang Jakarta Fashion and Food Festival (JFFF ) 2013 silam, Anne Avantie pun membuat koleksi yang terinspirasi dari kebaya khas yang pernah dibuat Ramli. Di antaranya kebaya encim dengan sarung yang dihiasi renda yang cantik. Kebaya-kebaya sang maestro dan menjadi tren tahun 1970- an yang ditemukan Anne di lemari almarhum menjadi inspirasinya.

Selanjutnya ada nama Marga Alam yang sudah tidak asing lagi di kancah mode Tanah Air. Sebagai desainer, dia pun dikenal dengan rancangan kebayanya. Setelah lebih dari satu dekade berkarya, pertengahan tahun lalu sang desainer juga sempat membuat fashion shiow tunggal perdananya.

Berkaitan dengan kebaya, Marga yang sempat menulis buku berjudul Kebaya Marga Alam dan menjadi best seller nasional ini menganggap kebaya sebagai busana yang istimewa. “Kebaya itu kebanggaan wanita Indonesia karena kebaya membuat karakter pemakainya berubah menjadi lebih anggun,” kata Marga saat dihubungi KORAN SINDO .

Sebagai desainer, dia pun ingin agar kebaya terus lestari. Karenanya, Marga merancang dalam nuansa yang modern dan memiliki selera yang baik agar tidak kalah dengan busana internasional. Jika menengok ke belakang, melihat karya desainer yang pernah menerima penghargaan sebagai The Best Designer pada1995 ini, maka kita seolah memandang deretan kebaya modern yang dipadukan dengan ballgown .

Ide mentransformasikan kebaya menjadi busana pengantin dengan memadukan unsur Timur dan Barat inilah yang membuatnya terkenal sebagai desainer kebaya. Padahal, sebelum itu, Marga juga lihai membuat busana ready to wear hingga evening . Lenny Agustin juga merupakan desainer yang pada awalnya dikenal karena merancang kebaya.

Lenny sempat membuat kebaya bermaterial batik dan songket, lalu mengeksplorasinya menjadi kreasi perpaduan antara bustier , rok, dan dress dengan teknik origami. Selain itu, Lenny sempat membuat desain kebaya dengan gaya yang lebih young ditambah terobosan kerut-kerut di dada.

Dalam acara Eksotika Kebaya di Surabaya beberapa hari lalu pun Lenny kembali membawakan desain kebaya yang terlihat funky dengan tetap mempertahankan bentuk asli kebaya. Apresiasinya terhadap kebaya juga ditunjukkan dengan terlibat dalam seminar tentang kebaya yang sempat dibuat beberapa tahun lalu.

“Kemungkinan tahun depan Kementerian Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) akan menjadikan Hari Kartini sebagai hari berkebaya, semoga ini bisa menjadi event yang membawa pengaruh baik untuk perkembangan kebaya,” kata Lenny ketika dihubungi KORAN SINDO .

Adapun desain kebaya bagi desainer Lenny Agustin terlampau berkembang, bahkan jauh dari pakem aslinya. Baginya mungkin hal itu tidak terjadi di kalangan desainer yang memiliki pengetahuan memadai soal pakem kebaya. Namun, di daerah dan di pasar-pasar, pengetahuan akan melestarikan bentuk asli kebaya perlu disosialisasikan.

Dyah ayu pamela
(ftr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0920 seconds (0.1#10.140)